Memahami karakteristik gaya belajar siswa dalam
pembelajaran
Karakteristik siswa merupakan bagian-bagian
pengalaman siswa yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar. Pemahaman
tentang karakteristik siswa bertujuan untuk mendeskripsikan bagian-bagian
kepribadian siswa yang perlu diperhatikan untuk kepentingan rancangan
pembelajaran. Karakteristik siswa pada dasarnya dapat diidentifikasi dari
berbagai sudut pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang budaya
siswa, pengalaman belajar siswa, gaya belajar siswa, dan sebagainya. Salah satu karakteristik belajar siswa akan dipandang cukup penting dan berpengaruh
terhadap keberhasilan proses belajar siswa adalah karakteristik gaya belajar siswa. Menurut Gunawan (2003: 139) gaya
belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan
berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Sebagai misal, ketika kita
ingin mempelajari tentang tanaman, kita mungkin lebih senang jika belajar melalui
video, mendengarkan ceramah, membaca buku, atau lebih senang belajar melalui
cara bekerja langsung di Perkebunan atau mengunjungi kebun raya.. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar merupakan cara yang konsisten yang lebih disukai seseorang dalam
melakukan kegiatan berpikir, menyerap informasi, memproses atau mengolah dan
memahami suatu informasi serta mengingatnya dalam memori. Dengan demikian
efektif tidaknya suatu proses pembelajaran akan sangat terkait antara metode
dan media pembelajaran yang digunakan guru dengan kecenderungan gaya belajar
siswanya.
Karakteristik gaya belajar
seseorang cukup berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Murid yang belajar dengan mengunakan gaya
belajar mereka yang dominan, ternyata mampu mencapai nilai tes yang jauh lebih
tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan
gaya belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat S. Nasution (2003: 93) yang
mengemukakan bahwa: ”setiap metode mengajar bergantung pada cara atau gaya
siswa belajar, pribadinya serta kesanggupannya.” Dengan demikian, guru dalam
mengajar hendaknya memperhatikan gaya belajar atau ”learning style” siswa,
yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan stimulus- stimulus yang diterima
dalam proses pembelajaran.
Menurut Rita Dunn (DePorter &
Hernarcki, 1999), ada banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang
diantaranya mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan
lingkungan. Sesuai dengan pendapat tersebut, Adi W. Gunawan (2003: 141)
menyatakan bahwa pada dasarnya gaya belajar setiap orang merupakan kombinasi
dari semua lima gaya belajar berikut ini:
1. Lingkungan
suara,
cahaya, temperatur, desain
2. Emosi
motivasi, keuletan, tanggung jawab, struktur
3. Sosiologi
sendiri,
berpasangan, kelompok, tim, dewasa, bervariasi
4. Fisik
cara
pandang, pemasukan, waktu, mobilitas
5. Psikologis
global/analitik, otak kiri-otak kanan, implusif/reflektif.
Inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam
pendidikan mengingat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta
informasi yang semakin pesat juga tuntutan masyarakat terhadap lulusan
pendidikan yang berkualitas mengharuskan guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran. Inovasi pembelajaran ini berjudul “Memahami Karakteristik Peserta
Didik” disini guru dalam pembelajaran harus bisa menciptakan suasana yang
menyenangkan, mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas dan menghargai adanya
perbedaan gaya belajar. Menggunakan inovasi pembelajaran ini mengingat siswa
menyukai sesuatu yang menyenangkan yang tidak menegangkan, tidak membuat stess
sehingga materi yang dipelajari mudah dicerna. Mengapa guru harus mampu
menumbuhkan budaya bertanya di kelas? Karena dengan begitu akan membuat siswa
aktif dalam pembelajaran. Sedangkan dengan menghargai perbedaan gaya belajar
siswa akan lebih optimal belajarnya karena dia belajar sesuai dengan gaya
belajarnya sendiri.
Menciptakan
suasana yang menyenangkan dengan cara dalam pembelajaran diselingi dengan
permainan, guru dalam menyampaikan materi
disajikan secara konkret misalnya pada waktu pembelajaran Matematika tentang
bangun ruang guru membawakan bentuk-bentuk bangun ruang yang terbuat dari
karton. Di dalam ruangan kelas juga di dukung dengan gambar-gambar pahlawan
atau tulisan-tulisan yang menarik yang mendukung pembelajaran. Selain itu,
penataan tempat duduk yang berganti-ganti misalnya dalam satu minggu setiap
tiga hari sekali penataan kursi di ubah bisa berbentuk huruf U atau lingkaran.
Tidak ketinggalan guru memberikan senyum kepada siswa-siswanya sewaktu masuk ke
dalam kelas maupun dalam proses pembelajaran jangan memperlihatkan wajah
cemberut. Semua ini InsyaAllah akan membuat siswa senang dalam belajar.
Mampu
menumbuhkan budaya bertanya di kelas akan membuat siswa kritis, kreatif dan problem
solver. Caranya adalah guru dalam memberikan materi dikemas sebaik mungkin agar
menimbulkan rasa penasaran siswa untuk bertanya. Misalnya pada saat pelejaran
ketrampilan guru membawakan bentuk kerajinan ikan-ikanan yang terbuat dari pita
jepang, siswa akan penasaran bertanya bagaimana cara membuatnya bu?. Selain
itu, memberikan kesempatam pada siswa untuk bertanya dan berusaha menjawab
setiap pertanyaan siswa.
Setiap siswa
mempunyai otak yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik
kemampuan, minat dan bakatnya. Untuk menghargai keunikan dan perbedaan tersebut
adalah dengan cara menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Guru dalam
pembelajaran harus mengetahui dan memahami keunikan dan perbedaan yang ada pada
setiap siswa sehingga guru bisa memberikan sebanyak mungkin pendekatan gaya
belajar. Sehingga dalam pembelajaran guru tidak hanya berada di kelas saja
karena ada siswa yang gaya belajarnya suka belajar dengan berinteraksi,
bereksplorasi dan mengobservasi seperti kunjungan ke lapangan, situasi-situasi
nyata dan eksperimen.
Inovasi
pembelajaran ini bisa diterapkan untuk siapa saja. Inovasi pembelajaran ini
mempunyai keunggulan membuat siswa senang dalam belajar dan siswa menjadi lebih
aktif dalam belajar. Namun, inovasi pembelajaran ini mempunyai kelemahan agak
sulit diterapkan karena untuk melayani gaya belajar siswa yang begitu banyaknya
diperlukan keadilan atau keseimbangan dalam melayani setiap gaya belajar.
*)
Guru SMP N 3 Metro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar