Jumat, 06 April 2012


Memahami karakteristik gaya belajar siswa dalam pembelajaran

    Oleh : Dra. LILIK FIRDAYATI *)

Karakteristik siswa merupakan bagian-bagian pengalaman siswa yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar. Pemahaman tentang karakteristik siswa bertujuan untuk mendeskripsikan bagian-bagian kepribadian siswa yang perlu diperhatikan untuk kepentingan rancangan pembelajaran. Karakteristik siswa pada dasarnya dapat diidentifikasi dari berbagai sudut pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang budaya siswa, pengalaman belajar siswa, gaya belajar siswa, dan sebagainya.  Salah satu karakteristik belajar siswa  akan  dipandang cukup penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar siswa adalah karakteristik gaya belajar siswa. Menurut Gunawan (2003: 139) gaya belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Sebagai misal, ketika kita ingin mempelajari tentang tanaman, kita mungkin lebih senang jika belajar melalui video, mendengarkan ceramah, membaca buku, atau lebih senang belajar melalui cara bekerja langsung di Perkebunan atau mengunjungi kebun raya.. Berdasarkan  pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan cara yang konsisten yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan berpikir, menyerap informasi, memproses atau mengolah dan memahami suatu informasi serta mengingatnya dalam memori. Dengan demikian efektif tidaknya suatu proses pembelajaran akan sangat terkait antara metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dengan kecenderungan gaya belajar siswanya.


Karakteristik gaya belajar seseorang cukup berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya.  Murid yang belajar dengan mengunakan gaya belajar mereka yang dominan, ternyata mampu mencapai nilai tes yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat S. Nasution (2003: 93) yang mengemukakan bahwa: ”setiap metode mengajar bergantung pada cara atau gaya siswa belajar, pribadinya serta kesanggupannya.” Dengan demikian, guru dalam mengajar hendaknya memperhatikan gaya belajar atau ”learning style” siswa, yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan stimulus- stimulus yang diterima dalam proses pembelajaran.
Menurut Rita Dunn (DePorter & Hernarcki, 1999), ada banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang diantaranya mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sesuai dengan pendapat tersebut, Adi W. Gunawan (2003: 141) menyatakan bahwa pada dasarnya gaya belajar setiap orang merupakan kombinasi dari semua lima gaya belajar berikut ini:
1. Lingkungan
     suara, cahaya, temperatur, desain
2. Emosi
     motivasi, keuletan, tanggung jawab, struktur
3. Sosiologi
    sendiri, berpasangan, kelompok, tim, dewasa, bervariasi
4. Fisik
   cara pandang, pemasukan, waktu, mobilitas
5. Psikologis
   global/analitik, otak kiri-otak kanan, implusif/reflektif.

Inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pendidikan mengingat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang semakin pesat juga tuntutan masyarakat terhadap lulusan pendidikan yang berkualitas mengharuskan guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran ini berjudul “Memahami Karakteristik Peserta Didik” disini guru dalam pembelajaran harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan, mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas dan menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Menggunakan inovasi pembelajaran ini mengingat siswa menyukai sesuatu yang menyenangkan yang tidak menegangkan, tidak membuat stess sehingga materi yang dipelajari mudah dicerna. Mengapa guru harus mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas? Karena dengan begitu akan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Sedangkan dengan menghargai perbedaan gaya belajar siswa akan lebih optimal belajarnya karena dia belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.

 Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan cara dalam pembelajaran diselingi dengan permainan,  guru dalam menyampaikan materi disajikan secara konkret misalnya pada waktu pembelajaran Matematika tentang bangun ruang guru membawakan bentuk-bentuk bangun ruang yang terbuat dari karton. Di dalam ruangan kelas juga di dukung dengan gambar-gambar pahlawan atau tulisan-tulisan yang menarik yang mendukung pembelajaran. Selain itu, penataan tempat duduk yang berganti-ganti misalnya dalam satu minggu setiap tiga hari sekali penataan kursi di ubah bisa berbentuk huruf U atau lingkaran. Tidak ketinggalan guru memberikan senyum kepada siswa-siswanya sewaktu masuk ke dalam kelas maupun dalam proses pembelajaran jangan memperlihatkan wajah cemberut. Semua ini InsyaAllah akan membuat siswa senang dalam belajar.

 Mampu menumbuhkan budaya bertanya di kelas akan membuat siswa kritis, kreatif dan problem solver. Caranya adalah guru dalam memberikan materi dikemas sebaik mungkin agar menimbulkan rasa penasaran siswa untuk bertanya. Misalnya pada saat pelejaran ketrampilan guru membawakan bentuk kerajinan ikan-ikanan yang terbuat dari pita jepang, siswa akan penasaran bertanya bagaimana cara membuatnya bu?. Selain itu, memberikan kesempatam pada siswa untuk bertanya dan berusaha menjawab setiap pertanyaan siswa.

 Setiap siswa mempunyai otak yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik kemampuan, minat dan bakatnya. Untuk menghargai keunikan dan perbedaan tersebut adalah dengan cara menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Guru dalam pembelajaran harus mengetahui dan memahami keunikan dan perbedaan yang ada pada setiap siswa sehingga guru bisa memberikan sebanyak mungkin pendekatan gaya belajar. Sehingga dalam pembelajaran guru tidak hanya berada di kelas saja karena ada siswa yang gaya belajarnya suka belajar dengan berinteraksi, bereksplorasi dan mengobservasi seperti kunjungan ke lapangan, situasi-situasi nyata dan eksperimen.

 Inovasi pembelajaran ini bisa diterapkan untuk siapa saja. Inovasi pembelajaran ini mempunyai keunggulan membuat siswa senang dalam belajar dan siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Namun, inovasi pembelajaran ini mempunyai kelemahan agak sulit diterapkan karena untuk melayani gaya belajar siswa yang begitu banyaknya diperlukan keadilan atau keseimbangan dalam melayani setiap gaya belajar.

                                                                                                                                *) Guru SMP N 3 Metro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar